30 Agustus 2009

Autisme Terkait Kromoson ''X''

Seorang peneliti di inggris menemukan bahwa kromoson ''X'' terkait erat dengan penyebab autisme, suatu penyimpangan dalam otak yang dialami oleh jutaan orang didunia


Menurut Profesor David Skuse dari lembaga Kesehatan Anak di Inggris, bagian dari otak yang berfungsi untuk membaca ekspresi di wajah orang dan yang dipengaruhi oleh kromoson ''X'' dapat memberikan suatu pandangan baru yang berarti berkaitan dengan Penyakit tersebut

''Kami belum menemukan penyebab autisme, tetapi dalam kromoson ''X'' kami mungkin menemukan mekanisme yang dapat mengarah pada suatu penyebab,'' katanya pada Konferensi Tahunan Asosiasi Inggris untuk Kemajuan Ilmu pengetahuan, seperti dilansir situs http://www.yahoo.com belum lama ini

Data terbaru dari Amerika Serikat (AS) menunjukan bahwa satu dari 150 orang di AS menderita autisme, yakni penyakit yang menyebabkan penderita tidak mampu bersoalisasi dengan lingkungan sekitarnya, dan jumlah penderita penyakit tersebut meningkat lebih dari 10% per tahun

Skuse mengatakan bahwa pria memiliki peluang 10 kali lebih besar dibanding wanita untuk mengalami autisme, dan pria besar dibanding wanita untuk mengalami autisme, dan pria mengalami satu kromoson ''X'' dan satu kromoson ''y'' sedangkan wanita dua kromoson ''X''.

''Wanita yang mengalami Sindrome Turner, yakni mereka hanya satu kromoson X'', katanya. Skuse mengatakan, kuncinya terletak di ''amygdala'', bagian dari otak yang terlibat secara langsung dalam memproses ekspresi emosional, yang terlihat pada wajah orang lain.

Pada sebagian besar orang, ekspesi wajah segera ditempatkan dalam konteksnya dengan bantuan ''amygdala'', seperti mata terbuka lebar yang disertai ketakutan dan kegembiraan yang diinterprestasikan secara benar atau pada umumnya. Namum pada penderita autisme, ''amygala'' tampak bersifat tidak cepat, sehingga seluruh ekspresi diinterpresikan dengan kekuatan.

''Hal itu dapat menjelaskan mengapa penderita autisme jarang melakujan kontak mata, ''ujur Skuse. Ia mengatakan, wanita dengan dua kromoson ''X'' yang berfungsi normal memiliki ''amygdala'' yang berfungsi normal sepenuhnya, sedangkan mereka yang hanya memiliki satu kromoson ''X'' memiliki fungsi pengenalan ekspresi yang bukuk. Pada pria, kromoson ''Y'' mungkin menggantikan bagian inti dari kehilangan kromoson ''X''. Jika tidak, maka ''amygdala'' tidak akan berfungsi dengan tepat

''Kini kami memiliki bukti mekanisme syaraf yang masuk akal yang menempatkan anak laki-laki dalam resiko,'' kata Skuse. Meskipun wilayah umum kromoson ''X'' yang mempengaruhi ''amygdala'' telah diisolasi, hal itu masih terlalu luas dan memerlukan pekerjaan dengan waktu lama untuk menemukan secara tepat gen apa yang menjadi penyebabnya, demikian Skule

0 komentar: